Sejarah Pendirian Pon Pes Al-Falah Bobosan

Tak Ada Komen

Pada tahun 1997 tepatnya di PP Ath-Thohiriyah, Parakanonje, Desa Karangsalam Kidul Kecamatan Kedungbanteng, Ustadz Imam Mujahid didukung keluarga besar PP. Ath-Thohiriyyah membuka pendidikan al-Qur’an metode Qiraati dengan cara mengumpulkan anak-anak desa untuk belajar al-Qur’an. Sarana Belajar yang digunakan masih menggunakan aula PP. Ath-Thohiriyyah yang dibagi menjadi beberapa kelas yang dipisah dengan sekat papan. Saat itu pembelajaran dibantu beberapa ustadz dan ustadzah pilihan. Jumlah santri terus bertambah sehingga membuat pendidikan ini dijalankan secara resmi sebagaimana TPQ pada umumnya. Kegiatan pembelajaran di Aula PP. Ath. Thohiriyyah kurang lebih berjalan selama 10 tahun. Untuk pertama kalinya diadakan Khataman Al-Quran pada tahun pelajaran 2000-2001, yang diikuti oleh 10 Santri. Kemudian untuk tahun 2001-2003 pesertanya sebanyak 14 Santri, tahun 2003-2004 sebanyak 9 santri, 2004-2005 sebanyak 10 Santri, 2005-2006 sebanyak 6 Santri, 2006-2007 sebanyak 10 Santri.Selain itu beberapa santri yang bermukim di PP. Ath-Thohiriyyah juga belajar denga metode Qiraati sebagai awal pembelajaran Al-Quran.
Pada tahun 2005-2006 atas anjuran dari Ustadz Bunyamin selaku Koordinator Qiraati Pusat Semarang agar mendirikan bangunan tersendiri, dengan tujuan kegiatan pembelajaran Al-Quran dapat berjalan dengan lancar dan lebih tertib, selain itu agar tidak berbenturan dengan kegiatan yang berlangsung di PP. Ath-Thohiriyyah.
Dengan bantuan masyarakat desa Karangsalam Kidul beserta beberapa wali santri, pada tahun 2006 mulai membuat bangunan sementara yang terbuat dari papan dan bambu di atas tanah yang dibeli pada tahun 2005. Untuk sementara itu yang menjaga bangunan adalah Mbah Wasilun, selain menjaga beliau juga memanfaatkan tanah yang masih kosong untuk bercocok tanam. Untuk pembayaran tanah dicicil dari tahun 2005 sampai 2008 dibantu oleh beberapa dermawan.
Pada tahun 2006, pembelajaran TPQ masih berada di PP. Ath-Thohiriyyah, karena di tempat ini bangunannya masih berupa rumah kayu, akan tetapi kegiatan masyarakat sudah berlangsung dan berjalan pada tahun itu juga. Pada pertengahan tahun 2006 Ustadz Imam Mujahid mendapat bantuan dari Pemkab Banyumas untuk membuat pondasi bangunan permanen yang terdiri dari 3 ruangan dengan luas 72 M2. Pemasangan batu pertama pondasi dilakukan oleh H. Ahmad Sutarno dari Parakan Onje, sedangkan untuk pembangunan selanjutnya dibiayai oleh H. Machfud Ashari dan beberapa masyarakat yang mulai menyumbang untuk penyelesaian bangunan permanen tersebut. Hingga tahun 2007 listrik mulai diinstalasi di bangunan tersebut diprakarsai dan dibiayai oleh Kelompok Budidaya Ikan Karang Salam Kidul yang dipimpin oleh Bapak Khusnan.
Pada tahun 2007 kegiatan belajar mengajar TPQ mulai berjalan di Bangunan, yang kemudian wilayah ini dinamai dengan nama Pondok Pesantren Al-Falah atas Anjuran dari KH. Nurul Huda Djazuli selaku Pengasuh PP. Al-Falah Ploso Kediri.
Saat itu akses yang dilewati untuk menuju PP. Al-Falah masih melewati persawahan, kemudian masyarakat melakukan kerja bakti untuk membuat jalan pada tanah bengkok desa Karangsalam Kidul, kegiatan ini diprakarsai oleh Alm. Bapak Bahu Kisam Sayidi. Sedangkan penyeberangan Kali Longkrang masih menggunakan kayu dan bambu. Pada tahun 2007 bersamaan dengan dibangunnya tanggul Kali Longkrang dam Bawang oleh pemerintah desa,  jembatan penyebrangan kali longkrang juga dibangun untuk memudahkan para pemilik sawah yang berada di seberang kali Longkrang. Sehingga penyebrangan lebih aman dan mudah.
Pada Februari 2008 pertama kalinya diadakan Khataman Al-Quran Metode Qiraati di TPQ Al-Falah. Karena dirasa jalan yang sudah ada kurang memadai untuk dilewati kendaraan dan juga kontrak pinjamnya sudah habis, pada bulan Mei Ustadz Imam Mujahid berinisiatif membeli tanah yang berada di sebelah selatan Kali Longkrang agar aksesnya lebih mudah karena jalannya lurus ke PP. Al-Falah, namun tanah yang diinginkan tidak dijual oleh pemiliknya. Alhamdulillah, tidak lama setelah itu, beliau mendapat pemberian tanah disebelah utara Kali Longkrang, setalah bersilaturrahim dengan salah satu pemilik tanah yang paling luas yang bernama Bapak H. Mujeni dari Bobosan. Kemudian setelah itu H. Mujeni menyampaikan niatnya untuk memberikan tanah sebagai akses menuju PP. Al-Falah kepada pemilik tanah yang lain yaitu Ibu Hj. Nitem (Ibu H. Machful), Ibu Maimunah dan Ibu Tadiwirya. Akhirnya niat itu disambut baik oleh pemilik tanah yang lain sehingga mereka memberikan sebagian tanahnya untuk akses menuju PP. Al-Falah selebar 2 Meter.
Setelah itu dibuatlah jembatan yang terbuat dari batang pohon kelapa, selang beberapa bulan dibuatlah jembatan cor, sayangnya jembetan itu tidak bertahan terlalu lama karena derasnya air khususnya pada saat musim hujan. Setelah itu Ustadz Imam Mujahid mendapat bantuan dari Pemda Banyumas untuk Pembangunan Pondasi talud Kali Longkrang sampai lokasi dengan struktur dasar bebatuan untuk pengerasan jalan, setelah itu untuk memudahkan melintasinya maka tengah jalan diplur selebar 1 meter. Karena jalan terlalu sulit untuk dilewati kendaraan roda empat  sedangkan pembangunan sedang berlangsung, akhirnya bahu jalan ditutupi sedikit demi sedikit dengan kerikil sisa bangunan.
Awal tahun 2009 di PP. Al-Falah mendapat kesempatan menjadi tuan rumah pertemuan wilayah Metode Qiraati Jawa Tengah, untuk kelancaran beribadah maka dibangunlah musholla yang terbuat dari kayu dengan lantai keramik. Pembangunan ini diprakarsai oleh Kelompok Budidaya ikan dengan pimpinan Bapak Khusnan, yang mana pengerjaannya secara beruntun dan harus selesai agar dapat dipakai langsung, pengerjaannya pun hanya sehari semalam, akhirnya pengerjaannya sampai menjelang subuh dan saat shubuh sudah bisa dipakai langsung untuk berjamaah bersamaan dengan datangnya tamu undangan tersebut.
Pertengahan tahun 2009 untuk kedua kalinya diadakan khataman TPQ di depan mushalla yang dibangun sehari semalam itu, saat itu H. Machfud Ashari menghadiri acara tersebut. Melihat kondisi mushalla saat itu beliau berkeinginan untuk membangun Musholla yang permanen. Tidak lama setelah acara khataman pembangunan musholla mulai dilakukan. Selain musholla, beliau membangun gedung tengah lantai atas. Didepan gedung tengah mulai dibangun aula sebagai sarana untuk pertemuan dan pembelajaran.
Sebelumnya keluarga  Ustadz Imam Mujahid bertempat tinggal di rumah panggung depan musholla, kemudian setelah pembangunan mushalla selesai, tepat disamping Kali Longkrang, dibangun rumah sederhana sebagai tempat tinggal keluarga beliau sebagai ganti rumah panggung yang dirobohkan karena akan dibangun gedung dua lantai tepat diatas rumah panggung itu.  Sebelumnya jalan masuk dari jalan raya mulai diaspal dengan bantuan dari pemerintah. Sehingga pembangunan gedung di wilayah PP. Al-Falah dapat berjalan dengan lancar.
Setelah pembangunan selesai, semua gedung yang ada langsung dipakai untuk pembelajaran TPQ, pembelajaran itu berlangsung dari pagi sampai sore, untuk pagi sampai siang diikuti oleh anak usia bawah lima tahun, sedangkan yang diatas lima tahun diikutkan TPQ siang dan sore hari. Melihat kondisi siswa yang semakin bertambah tidak sebanding dengan ruangan yang ada, sehingga H. Machfud Ashari dan rekannya membangun gedung dua lantai yang berdempetan dengan gedung tengah, yang mana sebelumnya masih berupa aula panggung bambu sebagai tempat pembelajaran terbuka, namun karena sudah cukup berumur bangunan tersebut roboh dengan bantuan angin.
Bangunan yang baru dibangun dipakai untuk kantor Korcab dan TPQ, dan yang satu ruangan dipakai untuk mengaji. Sedangkan lantai atas yang dibuat bersambung difungsikan sebagai mushalla putri.
Setahun kemudian tahun 2010, melihat perkembangan kegiatan TPQ, salah seorang pemilik tanah yang berada di sebelah utara tanah milik Ibu Mamnunah yakni Ibu Darsini dari Bobosan menawarkan tanahnya untuk dibeli oleh Pondok Pesantren, namun karena belum memiliki biaya yang cukup, akhirnya tanah disewa terlebih dahulu  dengan kontrak selama dua tahun, tanah itu oleh beberapa santri dimanfaatkan untuk bercocok tanam, namun setahun masa kontrak tanah itu dibeli oleh H. Machfud Ashari. Pada saat itu tanah Ibu Mamnunah masih dimanfaatkan pemiliknya, namun karena tanah yang dikerjakan oleh beberapa santri harus melewati tanah milik Ibu Mamnunah, akhirnya tanahnya ditawarkan sekalian kepada Ustad Imam Mujahid, dan kemudian dibayar oleh H. Machfud Ashari.
Melihat semangat belajar anak usia bawah lima tahun yang semakin lama semakin banyak sampai ada daftar tunggu, maka Ustad Imam Mujahid bersama H. Machfud Ashari berinisiatif untuk mendirikan Taman Kanak kanak yang nantinya akan berlanjut sampai jenjang Sekolah Dasar yang masih menggunakan Metode Qiraati dengan tarjet utama materi Tahfid Al-Quran. Maka sebab itu di tanah yang berada di barat Mushalla didirikanlah gedung TK dua lantai dengan luas dasar 140 M2 .

Dalam rangka penataan administrasi yang baik dan teratur, sebagai penopang lembaga pendidikan yang ada, maka didirikanlah Yayasan Al-Falah Machfud Ashari yang izinnya sudah terbit pada 24 Agustus 2015, yang tercatat dalam akta Notasris dengan nama Bambang Sudrajat W. SH. Fungsi berdirinya yayasan ini selain sebagai pusat dari kegiatan yang ada di PP. Al-Falah ini, juga agar penataan organisasi dapat diatur dengan baik sesuai ketentuan yang telah ditetapkan bersama. Sehingga nantinya ketika ada agenda yang direncanakan dapat diketahui bersama dan bila terjadi sesuatu dapat diselesaikan bersama dengan naungan yayasan ini. 

Silahkan komen untuk meninggalkan jejak. Apabila ingin Copas, harap menyertakan sumber Linknya.Komenlah dengan bijak!
However, Terimakasih telah berkunjung